“Sudah lega?” Alsaki menyambut Ry yang baru saja kembali dari atas panggung kecil untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan proyek MDI 5 mereka. Hari ini adalah puncak acara pameran gabungan dan setiap kelompok harus mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. “Banget, Pak!" desah Ry lemas. Alsaki mengangguk senang. “Saya juga lega.” "Ry itu udah takut aja tadi bakal salah ngomong atau salah jawab," ujar gadis itu yang tanpa sadar kini sering membahasakan dirinya dengan sebutan ‘Ry’ pada Alsaki dan Girish. Terkadang Ry terkadang saya, sesuka dan seingatnya saja. Padahal biasanya ia membahasakan diri dengan nama hanya pada orang-orang yang sudah akrab saja. “Saya juga mulas sejak semalam, Ry.” Alsaki terkekeh geli. “Tapi tadi lihat kamu sangat lancar, saya langsung lega. Bagus!" "Bapak