“Apa yang sudah kamu buat?” Baru juga hari pertama bimbingan, tetapi Girish sudah menodong Ry dengan sadis, membuat gadis itu kelabakan. Untung saja Ry sudah sempat menyiapkan diri. Setidaknya ada sesuatu yang dibuatnya hingga hari ini ia tidak datang dengan tangan kosong. “Draft denah awal, Pak.” Ada sedikit nada bangga dalam suara Ry ketika menjawab. Andai ia bilang belum membuat apa-apa, pasti Girish akan mengomelinya. “Coba saya lihat!” Girish mengulurkan tangan ke arah Ry. Cepat-cepat Ry mengeluarkan map berisi kertas-kertas sketsa dari dalam tas serut kebanggaannya. “Astaga …!” Desahan jengkel terdengar dari bibir Girish begitu melihat sketsa yang Ry buat. Belum lagi pelototan ganas sang dosen yang membuat gadis itu mengkeret. Namun, Ry tidak mengerti di mana letak kesalahanny