“Pak … Pak Girish … Pak!” Ry berlari-lari mengejar Girish sambil meneriakkan nama sang dosen. Sayang, Girish tidak juga berhenti atau bahkan sekadar menoleh. Dosen itu terus saja berjalan lurus dan mengabaikan panggil Ry. Namun, Ry tidak menyerah. Ia terus mengejar Girish, mengikutinya sampai dosen itu duduk di salah satu meja foodcourt, kemudian duduk di seberangnya. “Pak, sebentar …,” ujar Ry dengan napas terengah. “Mau apa?” tanya Girish dingin. “Ada yang mau saya tanyain.” “Soal?” “Proyek TA saya.” “Nanti saja,” balas Girish malas. “Yah ….” Ry yang sudah habis napas mengejar-ngejar Girish sejak tadi langsung lemas seketika karena penolakan Girish. “Hari ini tidak ada jadwal bimbingan,” lanjut Girish tega. “Nanti saja kamu tanya saat jadwal bimbingan berikutnya.” “Tapi saya bu