51. Pengakuan Tanpa Rencana

2215 Kata

Setelah mengungkapkan perasaan yang selama beberapa waktu terakhir dipendam setengah mati, seketika Alsaki merasa lega. Di saat yang bersamaan kesadarannya pun kembali. Alsaki ingat kalau saat ini mereka sedang berada di kampus. Cepat-cepat ia menurunkan tangan yang masih menangkup pipi Ry. Untuk beberapa saat tadi, Alsaki seolah hilang akal. Perasaannya yang menggebu terlalu menguasai hati hingga pikirannya jadi tidak jernih. Hal yang seharusnya tidak ia ungkapkan pun malah terucap begitu saja. Tidak heran kalau Ry termangu dibuatnya. "Kenapa bengong?" tanya Alsaki gugup setelah menurunkan tangannya. "..." Ry masih terus termangu. Ia benar-benar dibuat syok oleh ucapan Alsaki. "Kamu enggak berniat merespon ucapan saya tadi?" tanya Alsaki hati-hati. Jujur saja ia gugup. Antara penasara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN