"Bapak mau-" Ry tidak sempat menyelesaikan ucapan karena Alsaki segera memotongnya. "Bapak lagi …," protes Alsaki untuk kesekian kalinya sepanjang malam itu. "Aduh, lupa!” Ry menggeleng kencang sambil mengigit bibirnya. “Maaf, Mas. Masih susah." "Tadi kamu mau bilang apa?" tanya Alsaki sambil tersenyum lembut. Sebenarnya Alsaki juga mengerti kalau Ry masih canggung memanggilnya dengan panggilan lain. Mereka resmi berpacaran saja baru sekitar empat jam. Jadi, wajar saja kalau lidah Ry masih sering keseleo. "Ry mau tanya, Mas kenapa turun?" ujar gadis itu. Saat ini mereka sudah tiba di depan rumah Ry setelah keduanya berputar-putar tidak jelas di jalanan. Mereka tidak bisa menemukan tujuan yang tepat untuk disinggahi hingga akhirnya memutuskan pulang saja. Namun, Ry terkejut melihat