"Ry!" teriak Vio menggedor pintu kamar mandi kuat-kuat. "Ya?" balas Ry dengan suara yang terdengar aneh. Seperti tergencet atau sedang menahan beban berat. "Lagi ngapain, sih?" tanya Vio tidak sabar. "Nyetor, Vi! Ry mules." Lagi-lagi suara Ry terdengar aneh. Tidak heran kalau suaranya aneh! Ternyata gadis itu sedang berjuang melawan dorongan alam. "Masih lama?" "Baru juga masuk," jawab Ry pasrah. "Cepetan!" ujar Vio galak. "Kenapa? Vio mau ke kamar mandi?" balas Ry senewen. Kalau mulasnya belum berakhir, haruskah ia keluar tanpa menuntaskannya terlebih dahulu? "Bukan!” sahut Vio cepat. “Kalo mau ke kamar mandi kan gue tinggal ke kamar mandi lain." "Terus kenapa?" "Ada telepon." "Ohh … biarin aja, Vi." Seketika Ry merasa lega. Ternyata hanya itu permasalahannya. "Berisik, Ry!