“Permisi ….” Ry melongok di pintu ruang bimbingan, menatap ragu pada kedua dosennya yang tengah berbincang. Senyum cerah Alsaki langsung menyambut kedatangan Ry. Ia melambai ceria memanggil gadis itu. “Masuk, Ry!” “Tumben Pak Girish udah di sini,” ujar Ry seraya menarik kursi untuk duduk. “Bimbingan sebelumnya selesai lebih cepat,” jawab Girish. “...” Ry manggut-manggut kecil saja menanggapi jawaban Girish. Girish melirik jam dinding dan menyadari kalau waktu bimbingan seharusnya baru mulai sekitar sepuluh menit lagi. “Mau langsung mulai sekarang?” Ry mengangkat bahu. “Saya ikut aja, Pak.” “Kalau kamu sudah siap, coba keluarkan bahan bimbingan hari ini,” pinta Girish tanpa berlama-lama. Ry segera mengeluarkan laptop dan kertas-kertas bimbingan yang sudah ia persiapkan untuk perte