"Sudah nunggu lama?" Girish masuk tergesa untuk menemui Ry di ruang bimbingan. "Lumayan, Pak." "Maaf, ya. Ada sedikit masalah di kelas tadi." Girish sering merasa kasihan juga pada Ry yang kerap lama menunggunya untuk bimbingan. Maklum saja, sebagai salah satu dosen andalan, Girish memang selalu sibuk dan banyak dicari orang. Jadi, di waktu-waktu Girish tidak mengajar, ada saja orang yang mendatanginya untuk berbagai alasan. "Iya, Pak." "Kamu kenapa lesu sekali?" Jawaban datar Ry membuat Girish mengamati wajah gadis itu. Ia menyadari ada yang berbeda. Biasanya Ry memang suka terlihat tegang saat sedang bimbingan dengannya, tetapi tetap penuh semangat. Bukan lesu dan murung seperti saat ini. "Gapapa, Pak." Lagi-lagi hanya jawaban bernada datar yang Ry berikan. Hati-hati Girish meman