34. Hanya Sendiri

2004 Kata

Alsaki menerobos masuk ke apartemen Girish dan langsung memburunya dengan pertanyaan. “Rish, lo bisa kontak Ry?” Girish mengerutkan kening. “Kenapa muka lo kuatir amat?” Alsaki mengabaikan keheranan Girsih. “Jawab dulu, lo bisa kontak Ry enggak?” “Kontak gimana?” balas Girish tidak paham. “Telepon.” “Enggak tau, gue enggak cobain telepon dia. Kenapa, sih?” tanya Girish bingung. “Lo ada chat dia hari ini?” “Tadi siang gue chat. Ingetin dia soal besok.” “Dibales?” “Belum.” “Dibaca?” “Enggak tau.” Girish hanya berniat mengingatkan Ry saja, tidak berpikir menunggu balasan gadis itu. Jadi, Girish tidak memeriksa ponselnya untuk melihat apakah Ry sudah membaca pesannya atau belum. “Coba cek!” pinta Alsaki penuh desakan. Meski merasa aneh, Girish menuruti juga permintaan Alsaki. Dib

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN