24. Awas Patah Hati

1880 Kata

Ry mengamati dalam diam sosok pria tegap yang tengah bertegur sapa dengan Alsaki. Ia sedikit ngeri melihat perawakan pria itu. Tinggi, tegap, kulit kecoklatan, muka agak sangar, dan ditambah dengan suaranya yang besar. Saat Ry tengah diam-diam ciut, Alsaki tiba-tiba menepuk pundaknya. "Kenalin dulu! Ini mahasiswi aku, namanya Ry," ujar Alsaki pada pria itu. "Ry, ini Bang Afrezza. Biasa dipanggil Bang Ezza. Bang Ezza ini kakak saya." Spontan Ry bertanya. "Kakak kandung?" "Iya.” Alsaki terkekeh geli melihat wajah terkejut Ry. “Beda, ya?" Ry mengangguk lugu. "Beda banget." "Beda banget memang kita.” Afrezza ikut tertawa. “Dalam segala hal beda. Muka beda, kulit beda, tinggi beda, gaya ngomong beda, semua beda. Cuma satu yang sama …." "Apa, Bang?" Ry terpancing menanggapi ucapan Afrezza

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN