"Presentasi sudah siap?" tanya Girish di akhir bimbingan. "Siap, Pak." "Makalah?" "Udah, Pak." "Maket?" "Sedikit lagi." "Bagus!” Girish mengangguk puas. “Dua hari ke depan tidak ada bimbingan. Kamu bisa pakai waktu untuk fokus menyiapkan diri. Tapi kalau ada sesuatu, jangan sungkan untuk tanya. Hubungi saya kapan saja." "Makasih, Pak." Ry mengangguk senang sekaligus tegang juga. Membayangkan sidang kedua sudah demikian dekat, Ry selalu merasa perutnya bergejolak. "Ivory …," panggil Girish dengan nada berbeda saat gadis itu tengah sibuk membenahi barang bawaannya. "Ya, Pak?" Tangan Ry langsung berhenti bekerja. Ia mengangkat wajah dan menatap Girish dengan waspada. Girish menatap Ry dengan serius, kemudian tersenyum samar. "Ingat langkah kamu yang sudah sejauh ini. Jangan goyah a