"Hai, hai!” Alsaki menyapa ceria begitu masuk ke ruang bimbingan. “Udah lama?" Hari Senin biasanya selalu jadi waktu paling melelahkan bagi Alsaki, tetapi untuk sekarang tidak. Melihat wajah Ry rasanya bagai menemukan kesegaran baru dan membangkitkan kembali semangat Alsaki. "Baru sepuluh menitan, Pak." "Sorry telat.” Alsaki mengempaskan tubuhnya di kursi sebelah Ry. “Tadi ada anak yang tanya-tanya dulu." "Gapapa, Pak." Menunggu tidak pernah jadi masalah buat Ry. Selalu ada persediaan film horor di ponsel juga laptop Ry yang siap menemaninya mengisi waktu. "Kita mulai sekarang?" ajak Alsaki. "Tapi Pak Girish belum ada." "Dia nanti nyusul. Lagi ketemu dekan dulu." "Oke." Ry mengangguk patuh. Ia segera menyiapkan kertas berisi materi bimbingan yang pekan lalu diminta oleh Girish. "A