29. Kecantikan yang Tersembunyi

1617 Kata

"Maksudnya?" Ry bertanya bingung. "Kamu lama-lama jadi suka sama saya enggak?" Alsaki memperjelas maksud pertanyaannya. "Eh?" Ry mengerjap kaget. Perlahan wajahnya tersipu. Detik-detik berlalu dalam keheningan. Keduanya terjebak dalam salah tingkah. Sadar kalau dirinya sudah menciptakan kecanggungan, Alsaki segera mengubah keadaan. "Serius amat!" Alsaki tergelak seolah ia tengah mengerjai Ry. "Maksud saya kalau kerjanya setiap hari bareng saya, lama-lama kamu bisa jadi suka dengan kerjaan mendesain atau enggak?" Ucapan Alsaki mencairkan kecanggungan yang Ry rasa. Ia segera bisa menemukan kembali suaranya. "Kayaknya tetep enggak akan, Pak. Mendesain bukan jalan saya menuju kebahagiaan yang hakiki." "Kalau digaji gede?" pancing Alsaki. Ry menggeleng pelan. "Tetep enggak ngaruh." "Mak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN