Satu pekan berlalu sejak bimbingan penuh p*********n dengan coretan merah dari Girish untuk Ry. Hari ini, gadis itu sudah harus kembali menghadap sang dosen mahasempurna dengan membawa perbaikan. "Kenapa kamu tegang banget, Ry?" tegur Alsaki karena sejak tadi Ry diam saja. "Kan mau bimbingan, Pak," jawab Ry grogi. "Makanya saya bingung.” Alsaki tersenyum geli. “Cuma bimbingan, tapi kenapa muka kamu gitu amat.” “Gitu amat gimana, Pak?” “Muka kamu kayak orang mau sidang, Ry." Ry meneguk liurnya susah payah. "Bimbingan sama Pak Girish itu nyeremin, Pak." “Kalau sama saya?” “Sama Pak Saki, sih, enak. Sama sekali enggak serem. Malah hepi.” “Kalau begitu bimbingan sama Saki terus saja, Ivory.” Suara sinis Girish langsung terdengar menyindir tepat di atas kepala Ry. Ry menoleh takut-ta