Sah di Minggu Pagi 1

947 Kata

Waktu yang Hilang - Sah di Minggu Pagi Moana sangat ceria pagi itu. Berjalan centil memasuki halaman sekolah dengan tangan kanan berada dalam gandengan sang nenek. Senyumnya lebar. Tak biasanya dia seceria itu jika tanpa Tini. Entah bagaimana tadi Akbar membujuk, hingga Moana manut saja di antar oleh kakek dan neneknya. Beberapa wali murid di sana menyapa ramah pada Bu Rista. Wanita yang kini telah berubah banyak. Tidak hanya penampilan, tapi juga sikapnya. Bu Rista menemui wali kelasnya Moana. Menitipkan gadis kecil itu dan akan dijemput saat jam pulang sekolah nanti. "Nanti nenek yang jemput Moa lagi. Bekal sudah disiapkan Mbak Tini di tas," pesannya pada sang cucu. "Nenek mau pulang?" "Enggak. Nenek mau belanja sama kakek. Moa, mau dibeliin apa?" "Cokelat." "Nanti nenek belika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN