“Hai…” Peony yang baru saja membuka mata, hanya dapat mematung saat seorang pria tampan menatapnya dalam sambil menyapa. “Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” tanya pria itu kembali. Suara berat dan seraknya terdengar bersahabat di telinga. Bahkan sangat bersahabat karena terlalu lembut. Wajah bangun tidurnya tak menghilangkan setitikpun ketampanan yang dimiliki pria itu. Dia adalah Kheil… suami Peony… Wajah Peony memanas mengingat jika ia dan Kheil telah resmi menikah. Mereka saling mengucap janji suci, lalu menandatangi dokumen-dokumen pernikahan. Bahkan yang terakhir, telah menyempurnakan pernikahan mereka sampai ia tertidur pulas. Tubuh Peony menegang merasakan usapan lembut di pinggangnya. “Masih mengantuk?” Peony menggeleng kencang menutupi kegugupan yang timbul karena perhatian pria

