106

531 Kata

Langit sore sudah mulai memerah dan Adzan baru saja sampai dirumah. Untung saja, mobil Abinya belum ada digarasi. Itu tandanya Abi Sean belum pulang dan DAzan tidak perlu banyak memberikan argumen tentang kemana ia pergi seharian ini setelah pulang sekolah. Adzan emmarkirkan motor besarnya dan meletakkan helm ful facenya dirak helm. Kedua matanya terpaku pada satu pasnag sepatu AInul yang sudah ada dirak sepatu. Adzan masuk ke dalam rumah dan mengucapkan salam sambil menyapa Uminya yang sudah melotot ke arah Adzan. "Dari mana saja kamu, Zan? Ini sudah mau petang, baru ingat pulang? Kamu tidak makan seharian juga! Kalau Abi tahu kamu bisa habis dimarahi, ini waktunya ujian bukan untuk main- main," ucap Pinka yang terus bicara panjang lebar untuk menasehati putra kesayanagnnya. Tapi, Buk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN