Suara Zahra begitu terdengar bergetar. Tapi suara itu sama sekali tak mengubah perasaan Sean yang terus mengiba pada sosok Zahra. Sean tak peduli denagn apa yang terjadi pada Zahra. Bagi Sean, untuk apa saat ini ia melakukan pembelaan? Kenapa Zahra tak mengakuinya setelah kejadian? Kalau hanya untuk mempertahankan cintanya pada Sean, tentu ini bukan cara yang benar. "Mas!! Mas Sean!! Tolong Zahra, Mas!! Berikan Zahra satu kesempatan untuk memperbaiki diri Zahra asal Zahra tidak Mas ceraikan!! Mas Sean!!" teriak Zahra denagn suara lantang. Tubuh SEan yang tegap dan gagah tetap melanjutkan langkahnya dan terus berjalan menuju ke arah luar Pondok Pesantren itu. Tadi Sean sudah mengirimlan pesan singkat kepada Kyai Abdulah tentang perjalanan dinasnya ke luar kota. Selama beberepa bulan bera