"Fi, kamu nggak ada rencana pulang?" Terhitung tiga kali Sakina menanyakan hal ini, tapi sepertinya Fifi masih betah berlama-lama di sini. "Kamu beneran ngusir?" balas Fifi. Sungguh, Sakina tidak bermaksud mengusir Fifi. Sebenarnya ia senang bisa mengobrol tentang banyak hal bersama wanita itu setelah sekian lama sama-sama sibuk. Namun, Sakina merasa tidak enak terhadap Biru yang masih di kamarnya sampai saat ini. Mungkin bukan masalah jika Biru menunggu setengah jam, itung-itung Sakina membalas dendam karena tadi pagi pria itu hampir membahayakan nyawanya. Hanya saja, ini sudah dua jam! Sakina tidak tahu apa yang sedang Biru lakukan di kamarnya. "Ini baru jam sepuluh malam, Kina," kata Fifi lagi. "Aku ke sini jam delapan, kan? Aku masih pengen ngobrol," lanjutnya. "Ya sama, aku juga.