DELAPAN BELAS

758 Kata

"Hmm, tadi katanya Mas Erzha jarang di kantor. Kalau boleh tahu, dia biasanya ke mana?" tanya Sakina lagi. "Bisnis dia nggak hanya penerbitan aja, tapi banyak. Makanya dia sibuk." Sakina mengangguk paham. Bagus jika Erzha benar-benar jarang berada di Aluna. "Ah iya, aku resmi kerjanya besok, kan? Setelah selesai bantu ngurusin novel baru ... apa aku boleh pulang?" tanya Sakina ragu-ragu. "Boleh, sekarang pun sebenarnya boleh." Jawaban Ujang membuat Sakina bersemangat. Jika ia pulang lebih cepat, kemungkinan Erzha tidak akan bisa mengantarnya pulang. Bukankah tadi Erzha bilang akan kembali nanti sore? Ya, itu artinya Sakina harus pergi sebelum sore. Diliriknya jam tangan yang kini menunjukkan pukul 14.00. "Beneran boleh pulang sekarang?" Sakina memastikan sekali lagi. "Ya masa segante

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN