"Apa mau kamu," ucap Gista. Rey memandang Gista cukup serius. Terlihat jelas wajah cantik itu ketakutan. Rey tersenyum culas, ia menyentuh rambut Gista. "Aku tahu pasti dia telah mempengaruhi kamu," ucap Rey datar. Gista memilih diam, ia menelan ludah mendengar pernyataan itu. Gista tahu, dia yang di maksud Rey adalah Bima. Gista sulit bernafas memandang Rey, dari jarak dekat seperti ini. Alis tebal dan mata tajam itu membuatnya bergedik ngeri. Pulpen itu masih ia ganggam erat. Rey memandang Gista cukup serius, "Tahu apa dia tentang aku," ucap Rey lagi. "Aku tahu, banyak komentar keras di luar sana tentangku, karena penilaian manusia tidak ada ujungnya," "Lagi pula percuma saja kita mendengar penilaian orang, biarkan saja mereka sibuk dengan kita. Tapi untuk kita jangan, lebih baik k