Bima memandang Mita di sana, wanita cantik itu sedang berdiri di dekat pintu lobby dengan mata sembab. Ia tahu bahwa wanitanya, menangis. Bima menarik nafas, dan lalu berjalan mendekatinya. "Hey, kamu kenapa?" Tanya Bima, ia menarik pergelangan tangan Mita, dan menyuruh masuk ke dalam mobil. Saat ini ia memang akan ke bank, tapi malah menemui Mita di sana. "Pak langsung jalan, muter-muter aja dulu, jangan langsung ke bank," ucap Rey kepada sang supir. Jarak bank dan hotel memang tidak terlalu jauh, makanya ia berkata seperti itu kepada supir. "Iya pak," Mobil pun lalu berjalan meninggalkan area lobby hotel. Bima menatap Mita, ia elus punggung tangan itu, "Kenapa kamu menangis?" Tanya Bima. Mita memandang Bima, laki-laki itu masih nampak tenang. Padahal akan pergi meninggalkannya. Ia m