“Kalau seperti ini, harusnya aku enggak cepat mati,” ucap Arina sambil memasang sabuk pengaman.
“Apaan sih, enggak jelas banget kalau ngomong!” komentar Leon yang juga melakukan hal sama. Ia yang siap mengemudi di sebelah Arina, memasang sabuk pengaman juga.
Leon mengawasi sang istri melalui tatapan tajam. Ia menggeleng tak habis pikir ketika Arina masih menatapnya penuh kekecewaan sambil menghela napas. Arina masih menyikapinya dengan sinis, padahal Leon merasa sudah melakukan apa yang Arina mau.
“Mama Lina ... Mama Lina ... gigitu patah!” heboh Anna.
“Ion ... Ion, itu ... ya ampun Anna!” panik Arina. Bergegas ia melepas sabuk pengaman kemudian kerepotan melangkah menghampiri sang putri.
Lain dengan Arina yang langsung melangkah, Leon memilih turun lebih dulu kemudian lewat pintu se
