104. Ternyata 6 Bulan Hukuman

1468 Kata

Levian merasa, diamnya Dini kali ini agak berbeda. Istrinya itu dirasanya sedang gelisah. Memompa ASI saja jadi kerap menghela napas pelan sekaligus dalam. “Nda ... Bunda kenapa?” tanya Levian sambil kembali mengeluarkan Atlantis dari dalam inkubator. Drama Atlantis kembali berlanjut. Bayi itu kembali menangis heboh. Kali ini karena tangan kanan Atlantis memegangi hidungnya sangat erat. Atlantis sampai susah bernapas karena kelakuannya sendiri. “Heran ini bayi,” lirih Levian menggeleng tak habis pikir pada kelakuan putranya. “Itu hidung jangan dipegangin gitu. Sudah mancung sudah, kan mirip hidung Papa!” “Memangnya kalau mirip hidung Bunda kenapa?” tanya Dini lemas, tetapi sang suami menertawakannya. “Papa ....” “Enggak, Nda ... enggak. Hidung Bunda juga mancung.” “Hidung Bunda, ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN