46. Mantannya Levian

1309 Kata

“Habis ini, Mas masih ada kerjaan?” lirih Dini kepada sang suami yang duduk di sebelahnya. Tangan kanan Levian memegang ponsel dan memang sibuk dengan ponsel. Sementara kedua mata juga fokus pada layar ponsel. Namun, tangan kirinya sibuk mengelus perut sang istri yang sudah buncit sekaligus mungil. Mereka tengah antre di klinik ibu dan Anak, yang terkenal berkualitas sangat bagus. “Enggak sih, ... rencananya aku mau beresin sisa kerjaan di rumah saja. Memangnya kenapa?” lembut Levian sambil menatap Dini. Dini menatap Levian dan tersenyum sambil menggeleng. “Cuma tanya, Mas. Berarti nanti aku mau bikin sesuatu. Mmm, bikin brownis sama rujak kayaknya!” “Aku mau, ... tapi kamu tetap enggak boleh kecapaian!” sergah Levian dan lagi-lagi dibalas anggukan berikut senyuman oleh Dini. Sebena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN