Kenapa, Pak?

1149 Kata

Kana kecup pipi suaminya sebentar. Wajahnya sangat cerah setelah merasakan kepuasan. Ini pertama kali dalam hidupnya merasakannya. Ternyata sangatlah nikmat sekaligus bahagia, dibimbing suami pula. "Pertama kali baru merasakannya?" tanya Bisma yang masih menindih tubuh Kana. Dia tatap wajah Kana lekat-lekat. "Ya, Pak," jawab Kana. Kini dia berbeda, jauh lebih tenang dan percaya diri. "Kamu senang kan?" Kana mengangguk disertai tawa renyahnya. Bisma pun ikut tertawa melihat Kana. "Kamu tuh lucu, Kana. Saya tau kamu belum merasakannya dan tadi kebingungan." "Iya, Pak. Maaf..." "Nggak perlu minta maaf. Saya senang kamu puas." "Bukan ... maksud saya ... saya pipis tadi." "Itu bukan pipis. Itu artinya kamu benar-benar puas." "Basah kasur Bapak." "Nggak masalah. Nanti tinggal ganti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN