Happy Reading. Alexander melangkah maju dengan gerakan yang begitu cepat, seperti angin topan yang datang tanpa aba-aba. Sebelum dokter Andika sempat memproses apa yang terjadi, Alexander sudah mencengkeram kerah jas putih pria itu dengan tangan yang kokoh. Tarikannya begitu kuat hingga tubuh dokter Andika sedikit terangkat dari tempat duduknya, membuat pria paruh baya itu tersentak. Wajah dokter Andika langsung berubah. Matanya melebar ketakutan, wajahnya pucat seperti kehilangan seluruh darahnya. Bibirnya bergerak-gerak, mencoba mengatakan sesuatu, tapi tak ada suara yang keluar. Ia terlihat seperti anak kecil yang tertangkap basah melakukan kesalahan besar di hadapan orang dewasa yang marah. Wajah Alexander, yang biasanya tenang, kini penuh dengan amarah yang meledak-ledak. Napasnya m