Bab 46. Dokter Andika ( Terkuaknya Tabir )

1137 Kata

Happy Reading. Orion duduk bersila di kursi kayu, tangannya bertumpu di lutut, matanya tajam mengawasi pria paruh baya dihadapannya. Sang putra–Alexander, yang duduk di sebelahnya, terlihat lebih gelisah. Dia mengetuk-ngetukkan ujung jarinya ke meja, tatapannya berpindah-pindah antara dokter Andika dan sang ayah. Ruang itu kecil dan sumpek, hanya diterangi oleh lampu neon yang berkedip-kedip di sudut plafon. Di meja kecil antara mereka, ada setumpuk dokumen medis yang sudah berdebu. Dokter Andika, pria dengan wajah tirus dan rambut yang mulai memutih, tampak kaku di tempatnya. Kemeja putih yang dikenakannya sudah tidak segar lagi, kerahnya nampak kusut. “Jadi, Dokter.” Orion membuka pembicaraan dengan nada datar tapi mengintimidasi, “Saya cuma mau tanya satu hal. Siapa sebenarnya yang m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN