Bab 17. Klarifikasi

1152 Kata

“Duduk,” perintah Galang saat Novia datang menghadapnya. Novia tidak berani menjawab. Dia menarik pelan kursi di depan meja kerja Galang dan duduk di sana. Badan Novia masih gemetaran. Sisa isak tangisnya juga masih terdengar sesekali. Novia takut, dia takut akan kehilangan pekerjaan ini. Galang melihat ke arah Novia yang sedang menunduk dalam. Melihat gelagatnya selama ini, Novia sama sekali tidak menunjukkan indikasi orang jahat. “Siapa dia?” tanya Galang. Novia yang tahu siapa orang yang dimaksud Galang, sedikit ragu untuk menjawab. Dia takut Galang akan berpikiran sama dengan Vera dan Wati. “Su-suami saya, Pak,” jawab Novia pelan tanpa berani mengangkat wajahnya. “Apa? Suami?” Galang tidak percaya dengan yang dia dengar. Alih-alih menjawab, Novia memilih mengangguk saja, karena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN