Galang melihat ke arah pintu ruang kerjanya. Dia melihat ada Doni yang berjalan ke arahnya, lalu dalam sekejap saja dia sudah duduk di depan meja kerja Niko. “Kapan aku dipindahkan ke sini?” tanya Doni sekali lagi. Galang melihat ke arah Doni sebentar, lalu kembali melihat laptopnya. “Kapan dateng?” “Gak penting tau kapan aku dateng. Yang penting, jawab dulu, kapan aku dipindahkan lagi ke sini.” Galang kembali melihat ke arah Doni. “Kasih alesan ke aku, kenapa aku harus pindahin kamu ke sini lagi.” Doni berpikir sejenak. “Ya karena kamu butuh aku. Kan selain Aji, aku orang kepercayaan kamu. Lagian, aku udah bosen di Surabaya, Lang.” “Baru juga setaun.” “Itu lama Pak Galang. Bosen aku. Emangnya kamu gak kangen aku?” “Gak!” “Tapi aku kangen kamu.” “Menjijikkan!” Doni terkekeh meli