“Pijit apa, Pak?” tanya Novia yang penasaran karena Galang menghentikan ucapannya. Galang mengambil teh jahenya lagi, lalu meneguknya hingga tandas. “Pijat badan. Kamu bisa gak? Saya kadang pake kursi pijat yang di kamar itu, tapi kurang enak,” jawab Galang. “Oh itu, bisa aja sih. Cuma takut gak kerasa aja, soalnya badan Pak Galang kan agak besar. Takut tenaga saya gak akan terasa.” Galang menyeringai, iya juga sih. Tapi pijatan kamu tadi enak banget kok. Makasih ya, Nov.” “Sama-sama, Pak. Jangan sungkan untuk minta pijat lagi, kalau memang Bapak kerasa lelah.” “Hem. Ya udah, kamu balik ke kamar kamu sana. Nanti Niko bangun.” “Baik, Pak. Pak Galang juga jangan tidur terlalu malam, Pak. Nanti masuk angin.” Galang tidak menjawab. Dia hanya mengulas senyum tipis saja dan membiarkan No