Aku memungut baju serta celanaku yang berserakan di lantai kamar, aku mengutuk kebodohan yang lagi-lagi selalu terpancing setiap dia menggodaku dengan lenguhan, desahan serta liukan erotik tubuh sensualnya, berada di dekatnya entah kenapa membuat libido-ku susah untuk ditahan. "Ngapain lo semua datang ke sini tanpa gue undang! Ganggu tau nggak!" suara Briana terdengar jelas di telingaku, perasaanku mulai tidak enak dan instingku mengatakan aku harus segera memakai baju kalau ingin keluar hidup-hidup dari apartemen ini. "Ya elah memangnya salah ya kalo kita-kita datang untuk jenguk satu-satunya cewek cantik di antara tiga lelaki keturunan Baswedan?" mampus itu suara salah satu dari tiga Baswedan bersaudara, aku bergegas memakai celana jeansku dan saking gugupnya tanpa sengaja badanku meny