Kakiku lemas saat mendengar perawat memberitahuku kalau Briana baru saja pergi meninggalkan rumah sakit dengan seseorang yang aku yakini Brian setengah jam yang lalu. Aku yakin mereka kembali ke Indonesia, dengan langkah gontai aku meninggalkan rumah sakit entah menuju kemana. Rasanya kepalaku mau pecah. Aku mengambil ponselku dan menghubungi Bunda, ya aku butuh Bunda hari ini. Drttt drttt "Halo Rovan sayang" Aku menghela nafas, apa Bunda masih akan memanggilku Rovan sayang kalau dirinya tau apa yang selama ini aku lakukan, Bunda paling tidak suka laki-laki tidak bertanggung jawab dan menggunakan wanita sebagai alat permainan, ah tidak akulah yang dipermainkan selama ini. "Bunda... aku kangen Bunda, Bunda apa kabarnya, ayah dan kak Clara baik-baik sajakan?" "Bunda dan yang lain bai