Bab 25

2317 Kata

Caranya menciumku sedikitpun tidak berubah meski dia sama sekali tidak mengingat tentang diriku, aku melepaskan pelukan dipinggangnya dan dia langsung memegang bibirnya dan aku bisa melihat ada rona merah di pipinya sebagai bukti diapun menikmati ciuman kami. "Dokter mencium saya?" tanyanya dengan malu. "Nggak, saya hanya memberi salam perkenalan" balasku dengan menyunggingkan senyum yang sudah jarang aku keluarkan, wajahnya memerah dan aku melihatnya mengipas-ngipaskan kedua tangannya didepan wajahnya. "Cara perkenalan yang anti mainstream dokter Rovan hmmm Arizona, sudah berapa banyak pasien yang menerima perlakuan seperti saya, 10... 20...100 atau tidak terhitung?" ujarnya dengan penuh sindiran sambil kembali melihat plakat namaku seakan sulit untuk menghapal nama segampang itu. "Ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN