Tujuan kamu itu apa

1108 Kata
Oliv mengambil tasnya dan ia melangkahkan kakinya dengan cepat mengikuti Fahmi, yang saat ini masuk kedalam lift. Ia mengedarkan pandangannya bak seorang pencuri yang ketakutan, jika ada yang mengetahui ia saat ini akan pergi dengan bos besar mengunjungi rumahnya. Oliv masih penasaran dengan niat tersembunyi Raden Sagara dan ia mengira kemungkinan Saga menyukainya tapi itu kemungkinan kecil. 'Bisa saja kan beneran dia suka sama gue, soalnya gue ini cantik begini-begini apalagi kalau di pakek in baju yang berkelas gitu, sayangnya kan sekarang ini gue lagi jatuh miskin karena adik Papa yang serakah' Batin Oliv. Jika saja kedua orang tua Olivia Jenaka masih hidup, ia pasti hidup sangat berkecukupan apalagi perusahan Papanya itu saat ini semakin maju pesat. Orang tua Oliv merupakan pemilik perkebunan teh dan juga pemilik pabrik serta perusahaan teh yang sangat terkenal. Oliv sebenarnya ingin sekali menutut Adik Papanya itu, apalagi saat ini ia sepatutnya memegang kendali perusahaan karena telah cukup umur dan tidak perlu wali untuk mengelola perusahaan. Hanya saja Oliv tidak memiliki pengacara hebat untuk membantunya, bisa saja nyawanya terancam hanya karena harta dan kekuasaan. Fahmi membukakan pintu membuat Oliv ragu untuk melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil, namun suara dingin itu terdengar. "Masuk!" Perintahnya membuat Oliv menghela napasnya , ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil dan sialnya ia harus duduk tepat disamping Raden Sagara. Mobil melaju dengan kecepatan sedang dan Oliv melihat kearah Saga yang saat ini serius menatap jalanan. "Pak saya mau jemput anak saya dulu Pak!" Ucap Oliv. "Oke," ucap Saga. Oliv menyebutkan alamat sekolah Kisya kepada supir Saga dan mobil segera melaju menuju sekolah Kisya. Sejak tadi Fahmi sesekali melirik ekspresi kedua makhluk tampan dan cantik yang ternyata memiliki hubungan khusus kekeluargaan ini. Ya...Raden Sagara adalah Kakak kandung Krisna Sagara, kakak ipar Oliv dan entah apa yang akan terjadi nanti, ketika mereka membicarakan tentang Kisya. Beberapa menit kemudian mereka sampai di Sekolah Kisya, "Pak saya jemput Kisya sebentar ya Pak!" Ucap Oliv. "Oke," ucap Saga. Oliv melangkahkan kakinya keluar dari mobil dan ia masuk kedalam sekolah Kisya. Terlihat sosok Kisya sedang berbincang dengan perempuan cantik yang merupakan ibu dari Kale teman sekelas Kisya. "Mimi..." teriak Kisya dan ia tersenyum senang karena Oliv yang datang menjemputnya Kisya mengulurkan tangannya lalu Oliv segera memeluk Kisya dan mengangkat tubuh Kisya. "Mimi jemput Kisya," ucap Kisya. "Iya dong," ucap Oliv. "Kalau tadi kamu nggak jemput Kisya, aku bakalan ajak Kisya jalan sebentar mumpung dapat izin dua jam bisa keluar kantor," ucap Nindiya. "Baik amat bos lu Nin, nggak kayak bos gue," ucap Oliv. "Nggak baik juga sih, soalnya penjualan gue perumahan dan apartemen bulan ini tembus target jadi gue bisa santai sedikit," ucap Nindiya. "Alhamdulillah dapat bonus gede nih," ucap Oliv membuat Nindiya tersenyum. "Kalau bonus gue keluar, kita liburan barenga anak-anak!" Ucap Nindiya. "Oke," ucap Oliv. Ponsel Oliv berbunyi dan ada nama Fahmi disana membuatnya menghela napasnya. "Kale sayang, Mimi pulang dulu ya sama Kisya, sampai jumpa besok Nak," ucap Oliv. "Iya Mi," ucap Kale. "Kisya kiss dulu sama Mama Nindy nak!" Ucap Oliv membuat Oliv mendekati kan wajah Kisya ke pipi Nindiya dan Kisya segera mencium pipi Nindiya. "Kemana sih Liv buru-buru amat?" Tanya Nindiya penasaran. "Iya buru-buru banget nanti gue cerita sama lo Nin, ini urgen banget..." ucap Oliv membuat Nindy tersenyum. "Oke," ucap Nindiya. Nindiya juga ibu tunggal seperti dirinya dan mereka berdua merasa memiliki nasib yang sama karena sama-sama membesarkan anak mereka seorang diri. Mereka akhirnya bersahabat dan keduanya sangat sering mengabiskan waktu bersama. Oliv segera melangkahkan kakinya menuju mobil setelah ia pamit kepada Nindiya dan ia mengetuk pintu mobil membuat mobil terbuka otomatis. Nindiya masuk kedalam mobil dan ia duduk sambil memangku Kisya. Kisya tekejut karena baru pertama kalinya ia naik Kedalam mobil yang sangat mewah ini. "Mimi ini siapa?" Tanya Kisya dan matanya menatap sosok Saga yang duduk disampingnya. "Bosnya Mimi Nak," ucap Oliv. Saga memperhatikan wajah Kisya dan benar saja, Kisya mirip dengan adiknya Krisna dan apalagi tatapan matanya yang saat ini sedang menatap matanya, membuatnya menghela napasnya. Kisya terlihat takut dan ia memeluk Saga dengan erat, seolah takut Saga akan menatapnya lagi. "Mi...Kisya takut," ucap Kisya. "Takut sama siapa?" Tanya Oliv. "Sama om itu," ucap Kisya membuat Oliv terkekeh. "Hehehe...Omnya itu baik kok, makanya kita dianterin pulang," ucap Oliv. 'Baik dari Hongkong, wajar saja sih Kisya takut sama lo karena tatapan lo ya Bos, kayak mau makan orang,' Batin Oliv. Tanpa Oliv memberitahukan alamat rumahnya, supir saat ini melaju menuju rumah kontrakan Oliv dan beberapa menit kemudian, mobil telah sampai diperkarangan rumah kontrakan Oliv yang ternyata adalah rumah bedengan. "Ini tempat tinggal kamu?" Tanya Saga. "Iya Pak," ucap Oliv. Oliv turun dari mobil bersama Kisya dan terlihat Kisya dengan riang mendekati pintu kontrakannya ini. Oliv membuka pintu dan Kisya segera masuk kedalam rumah lalu tanpa diperintahkan oleh Oliv, Kisya menuju kamar mandi untuk mencuci kakinya dan mencuci tangannya, lalu ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Saga yang juga masuk kedalam rumah ini, ia mengedarkan pandangannya melihat ruangan rumah ini dengan tatapan menilai. "Mimi Kisya lapar Mi," ucap Kisya dan ia telah selesai mengganti bajunya lalu melangkahkan kakinya mendekati Oliv, yang saat ini sedang memperhatikan tingkah Saga. "Kisya main ponsel Mimi sebentar ya Nak, itu di rumahnya Dela kayaknya Dela sudah pulang nak!" Ucap Oliv. Ia ingin Kisya tidak mendengar pembicaraannya dengan Saga. "Iya Mi," ucap Kisya dan ia segera mengambil ponsel Oliv, lalu melangkahkan kakinya menuju rumah tetangganya tempat ia sering bermain. "Udah kan Pak, apa penilaian Bapak setelah melihat kondisi rumah saya?" Tanya Oliv penasaran karena sejak tadi Saga terlihat sedang berpikir keras. "Bapak mau beliin aku rumah?" Tebak Oliv seenaknya. "Kalau jadi simpanan Bapak, maaf ya Pak saya menolak...!" Ucap Oliv sinis. "Kamu mau jadi simpanan saya saja, kamu tidak layak," ucap Saga dingin membuat Oliv membuka mulutnya dan ia kesal dengan ucapan Saga padanya. "Lalu Bapak kenapa datang kemari?" Tanya Oliv dan saat ini ia membayangkan, jika ia bisa memukul wajah tampan itu dengan keras, bahkan menendangnya keluar dari rumahnya ini. Ia akan sangat bahagia karena bisa melenyapkan makhluk paling menyebalkan yang pernah ia kenal. "Rumah kamu ini tidak layak huni, sumpek...apek dan lingkungan yang tidak sehat untuk tumbuh kembang anak," ucap Saga. "Layak kok, buktinya anak saya tumbuh dengan sehat dan tidak kekurangan apapun, jangan karena Bapak orang kaya Bapak bisa menginjak-injak saya dan keluarga saya!" Ucap Oliv kesal. "Gini-gini saya juga pernah kaya loh Pak, tapi saya nggak sombong kayak Bapak!" Ucap Oliv membuat Fahmi yang mencuri dengar pembicaraan mereka, hanya bisa menghela napasnya. Sepertinya akan ada perebutan hak asuh diantara keduanya, yang menginginkan Kisya tinggal bersama salah satu dari mereka. Olivia Jenaka pasti tidak akan memberikan Kisya kepada Saga, walaupun Saga menawarkan sejumlah uang yang pastinya dalam jumlah fantastis.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN