Saya ingin dia

1243 Kata
Saga menatap tajam perempuan yang bernama Olivia Jenaka yang merupakan karyawannya yang ternyata adalah adik ipar Krisna adik kandungnya. Ia merasa Kisya keponakannya tidak pantas tinggal disini apalagi disini lingkungannya tiba baik. Ia ingin Kisya tinggal bersamanya dan ia akan melakukan apapun agar bisa mengambil Kisya dari perempuan yang bernama Jenaka ini. "Bapak sebenarnya kenapa sih? Maksud aku itu apa yang Bapak inginkan sebenarnya?" Tanya Oliv bingung. Tiba-tiba atasannya yang galak dan dingin ini datang ke kontrakannya dengan cara memaksa lalu jika bukan karena menyukainya lalu kenapa? Itu yang saat ini membuat Oliv bingung. Saga memperhatikan ekspresi wajah Oliv yang terlihat kebingungan dan ia sepertinya tidak perlu berbasa-basi lagi saat ini. "Saya ingin membawa Kisya pulang bersama saya!" Ucap Saga membuat Oliv melototkan matanya. "Yang benar saja Pak, kenapa Bapak mau bawa anak saya? Kayak Bapak ini bapaknya aja," ucap Olivia kesal. Ia masih belum menyadari hubungan antara Kisya dengan atasannya ini. "Kisya memang anak saya," ucap Saga membuat Olivia lagi-lagi melototkan matanya karena sangat terkejut dengan ucapan Saga. "Kapan kita berhubungan sampai saya melahirkan anak Bapak?" Tanya Oliv kesal. "Pak...Pak bela duren aja Bapak sama saya belum pernah, jadi jangan ngaku deh Pak, kalau Bapak itu Pipinya Kisya," ucap Oliv kesal. Saga menghela napasnya, perempuan seperti Jenaka ini benar-benar sangat menyebalkan dan pastinya sangat pandai berbicara. "Jenaka kamu jangan membuat saya marah besar sama kamu, kamu pikir saya tidak tahu siapa Kisya, saya ini Kakaknya Krisna kakak ipar kamu," ucap Saga. "Kisya adalah anak kandung adik saya Krisna bersama Vena, jadi saya berhak membawa Kisya ikut saya!" Ucap Saga membuat jantung Olivia berdetak dengan kencang. Tentu saja ia tidak akan membiarkan Saga membawa Kisya dan ia akan melakukan apapun agar Kisya tetap bersamanya. 'Astaga dia Kakaknya Mas Krisna, ternyata lelaki balok es ini adalah kakaknya Mas Krisna, beda banget sama Mas Krisna yang ramah dan penuh senyumannya,' Batin Oliv. "Saya ingin Kisya tinggal bersama saya karena kamu tidak akan mampu memberikan yang terbaik untuk Kisya!" Ucap Saga, ia menatap Oliv dengan tatapan sedingin es seolah ingin sekali menghancurkan Oliv saat ini juga. "Wah...hebat banget ya Pak, datang-datang kemari ngakunya Kakaknya Mas Krisna dan sekarang Bapak mau ambil Kisya dari saya, setelah saya merawatnya dari bayi Pak, saya ini adalah Miminya Kisya dan akan terus menjadi Miminya Kisya. Bapak jangan jadi penjahat dengan memisahkan Ibu dari anaknya!" Ucap Oliv. 'Dasar kejam, kalau mau punya anak itu gunain perkutut kamu cari istri yang daddanya gede yang sering datang ke kantor cariin kamu, Nyebelin banget sih...' Batin Oliv kesal. "Jenaka..." panggil Saga. "Oliv!" Ucap Oliv kesal. "Saya akan memanggil kamu Jenaka," ucap Saga. Fahmi menghela napasnya sejak tadi ia memilih untuk diam, tanpa ingin mengatakan apapun walau sebenarnya ia ingin sekali membuka suaranya agar perdebatan keduanya ini segera berakhir. Apalagi Saga yang sangat cerdas itu sekarang menjadi konyol dengan membahas panggilan nama untuk perempuan yang saat ini menatapnya dengan kesal. "Wah....saya yang punya nama nggak mau dipanggil Jenaka, Pak! Panggil saya Oliv!" ucap Oliv kesal. "Salahkan orang tua kamu kenapa memberi nama kamu Jenaka, lagian kamu siapa beraninya memerintah saya," ucap Saga kesal. "Wah Pak, sebaiknya Bapak pulang saja! jangan berani-beraninya ambil Kisya dari saya, walaupun saya ini miskin nggak sekaya Bapak, tapi saya ini ibunya yang merawatnya dari bayi!" ucap Oliv. 'Hey Pak jangan jadi b******n ya mau memisahkan ibu dan anak, kampreeettt juga ni orang nggak ada perasaan sama sekali,' Batin Oliv dan sebenarnya ia ingin menangis dan benar saja Oliv meneteskan air matanya karena ia takut jika laki-laki berkuasa ini mengambil Kisya darinya. "Saya tetap ingin mengambil Kisya karena kamu pikir saya akan membiarkan keponakan saya hidup di kontrakan sempit ini? Sekarang begini saja, saya bayar kamu dengan uang dan serahkan Kisya sama saya!" Ucap Saga. "Kamu tinggal bilang kamu mau uang berapa lima ratus juta?" Tanya Saga. "Nggak bisa Pak, Bapak pikir anak bisa ditukar dengan uang nggak bisa. Kalau Bapak mau berikan saya ganti anak yang mirip Kisya gimana? Bisa? Nggak bisa kan Pak, jadi please jangan ambil anak saya!" Ucap Oliv kesal. "Apa kamu bilang, kamu ingin saya memberikan kamu anak yang mirip Kisya?" Tanya Saga. "Sinting kamu," kesal Saga karena permintaan gila Oliv yang tak masuk akan itu membuatnya ingin sekali secepat mungkin membawa keponakannya itu pergi dari sini. "Bapak yang gila maunya aja ambil anak aku. Lagian apa bedanya Saya sama Bapak? Nggak ada bedanya Oak, saya ini juga adik Mbak Vena itu artinya saya juga berhak atas Kisya!" ucap Oliv kesal. "Kisya bukan anak kamu, dia keponakan saya!" Ucap Saga. "Kisya keponakan rasa anak bagi aku, lagian Bapak kalau mau Kisya kenapa nggak dari awal datang cari dia, kenapa baru sekarang?" Tanya Oliv dan tangisnya pecah karena ia tidak ingin hidup terpisah dari Kisya apalagi Saga sepertinya tidak akan melepaskan Kisya. "Hiks...hiks...aku nggak bisa pisah dari Kisya dia itu belahan jiwa aku Pak, kalau Bapak mau pisahkan aku sama dia, Bapak benar-benar keterlaluan, hiks...hiks..." tangis Oliv membuat Saga benar-benar kesal dan bingung, apalagi ia sama sekali tidak suka melihat perempuan yang sedang menangis seperti ini dan biasanya ia akan meninggalkannya begitu saja, tanpa ingin mendengar ucapan perempuan yang sedang menangis ini apalagi mengiba padanya. "Fahmi bawa Kisya, kita pulang!" Pinta Saga membuat Oliv panik dan ia menarik lengan Saga. Fahmi terkejut dan ia sangat mengenal Saga yang pastinya tidak suka dengan Oliv yang memegang lengannya, anti bagi Saga disentuh perempuan karena sikapnya yang begitu dingin. Jika dibiarkan Saga bisa saja menyakiti Oliv tanpa sengaja, namun Saga hanya diam dan tidak bereaksi seperti biasanya. Saga adalah sosok yang sangat dingin bahkan ia pun tidak suka diatur apalagi diperintah oleh siapapun. "Aku mohon Pak jangan pisahkan aku sama Kisya, apalagi Kisya pasti akan mau berpisah dari Miminya!" Pinta Oliv. "Mimi?" Tang Saga sinis. "Iya hiks...hiks...iya Kisya panggil aku Mimi..." ucap Oliv. "Saya tidak perduli bagi Kisya kamu itu siapanya Kisya, saya hanya ingin keponakan saya tinggal bersama saya dan kamu jangan pernah menghalanginya. Kalau perlu kita akan bertemu dipengadilan untuk menentukan kepada siapa hak asuh akan diberikan!" Ucap Saga membuat Oliv panik ketika ia melihat Fahmi menggendong Kisya lalu membawa Kisya pergi. Kisya berteriak histeris dan ia melihat kearah Oliv yang saat ini menangis menatapnya. Oliv tiba-tiba memeluk lengan Saga membuat Saga kesal, ingin sekali rasanya mendorong jauh perempuan yang saat ini sedang memeluk lengannya. "Please Pak, Mbak Vena minta aku jagain Kisya Mas, setelah Mbak Vena meninggal aku adalah ibunya Kisya!" Ucap Oliv dan ia menatap Saga dengan tatapan memohon apalagi air matanya menetes dengan deras. Saga menarik tangan Oliv agar lepas dari lengannya membuat Oliv panik "Aku akan melakukan apapun Mas, apapun yang kamu mau!" Ucap Oliv dan ia memang akan melakukan apapun asalkan ia tidak berpisah dari Kisya. "Aku mohon Mas hiks....hiks... jangan pisahkan aku sama Kisya. Kamumau jadikan aku babu nggak apa-apa!" Pinta Oliv. Ia sadar jika ia tidak akan pernah, bisa melawan seorang Raden Sagara. Saga hanya diam saja dan ia mendorong tubuh Oliv agar menjauh darinya, lalu ia segera masuk kedalam mobil. Ia meminta supir segera melajukan mobilnya, ia menolehkan kepalanya melihat sosok Oliv yang terduduk lemas dilantai dan menangis pilu sambil menatap mobilnya. "Mimi....hiks....hiks...Mimi...." Tangis Kisya yang saat ini terdengar begitu keras didalam mobil yang telah menjauh pergi meninggalkan sosok Mimi Olivia Jenakan yang saat ini terlihat sangat terpukul. "Bujuk dia Fahmi agar dia tidak menangis!" Ucap Fahmi. "Bapak saja Pak yang bujuk!" Ucap Fahmi karena sejak Saga memerintahkan untuk membawa Kisya, sejak itu pula Kisya menangis hingga tidak bisa diam sampai saat ini. "Kisya mau sama Mimi hiks...hiks..." tangis Kisya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN