Operasi telah berjalan dengan lancar dan Nindya telah dipindahkan ke ruang perawatan. Sejak Nindiya berada dirumah sakit, ia belum pernah pulang ke rumah. Bahkan saat ini Kale putranya telah diungsikan ke Kediaman orang tuanya. Kale selalu bertanya di mana Nindiya dan ia menangis pilu karena takut Nindiya pergi meninggalkannya. Betran mencium punggung tangan Nindiya dan ia menatap wajah cantik itu yang masih tertidur lelap karean setelah operasi Nidniya belum juga sadar, namun tiba-tiba tangan Nindiya begerak dan mata Ninidya mengerjap, hingga akhirnya terbuka dengan sempurna. Betran tersenyum senang, baru pertama kalinya ia merasa sangat takut kehilangan seseorang dan hanya permpuan yang baru saja sadar ini yang selama ini mengisi hatinya. "Nindya," ucap Betran dan ia sangat senang mel

