Betran menyunggingkan senyumannya dan ia sangat senang keluarga menyetujui rencananya. Bahkan Papinya juga telah mengetahui jika sampai saat ini Nindiya belum tahu Kale adalah anak kandung Betran dan laki-laki yang dibenci Anin dulu adalah Betran. Saat ini Betran sedang berada di kantornya dan ia sedang bersantai karena baru saja selesai rapat. Mengingat pertemuan keluarganya semalam, Papinya ternyata tidak akan menghukumnya dan sekarang Papinya memintanya untuk segera menikahi Nindiya secepatnya sebelum nanti Nindiya sadar jika selama ini Betran telah merencanakan semuanya. Ketukkan pintu membuat Betran menatap kearah pintu dan telihat sekretarisnya melangkahkan kakinya mendekatinya. "Maaf mengganggu Pak, ada tamu ingin bertemu Bapak!" Ucapnya. "Siapa?" Tanya Betran karena tidak ada jad

