“Kau mau membahas ini dimana? Di café, rumahmu atau?” tanya Barra lagi membuat Sasya berfikir sejenak. “Hmm…dimana bagusnya? Di rumahku juga aku rasa tidak mengapa…” ucap Sasya dia berfikir daripada di café takut anaknya yang super aktif justru mengganggu orang lain dan membuat mereka tidak nyaman dalam merancang bisnis. “Tidak masalah. Toh ini belum malam. Kalau malam aku juga tidak akan berani berada di rumahmu, takut menimbulkan fitnah…” ucap Barra tegas. “Kalau begitu ayo kita kerumah mu. Tadi kau kesini menggunakan apa? Bawa kendaraan?” tanya Barra lagi, dan mendapat respon gelengan kepala dari Sasya. “Aku belum sanggup membeli kendaraan. Penghasilanku hanya pas untuk makan dan membayar kontrakan. Itu kenapa aku sedang berfikir keras untuk mengembangkan usahaku dengan cara tadi, m

