Libur sehari karena sakit membuat Giana harus memaksakan diri untuk pergi bekerja. Meski wajahnya masih pucat tapi demamnya sudah reda, tapi Maria mewanti-wanti Giana untuk tidak mamaksakan diri kalau merasa tidak kuat. Giana memberi pengertian kepada sang ibu kalau sebagian pekerjaan sudah dibereskan oleh karyawannya, dan ia hanya tinggal menyelesaikan pesanan cake untuk klien penting di mana Giana tidak berani memberikan tanggung jawab tersebut kepada karyawannya. “Mbak Gi, minum dulu.” Sisi membawakan Giana Mate Tea untuk Giana. “Mbak Gi masih kuat kan? Saya dapat pesan dari Tante Maria, harus mengawasi Mbak Gi selama bekerja biar kondisinya nggak drop lagi.” “Mama berlebihan banget sih. Padahal aku baik-baik aja lho.” Sahut Giana yang baru istirahat dan sedang duduk di ruang kerjanya