25. L(Over)

1374 Kata
Suara orang berjalan terburu-buru, terdengar di telinga Cleona. Ia sudah sangat yakin jika itu Nola. Cleona sedang membersihkan kamarnya menggunakan vakum cleaner, tak lama Nola pun masuk kedalam kamar dan duduk kembali di sofa.  "Loh, enggak jadi mau ke taman depan?" Tanya Cleona kepada Nola.  Nola pun menggeleng. "Memangnya pengamen masuk ke komplek ya? Kan biasanya di larang sama pak satpam. Bukan pengamen kali, itu orang yang minta sumbangan ya? Kenapa cuma dikasih lima ribu?" Cleona kembali berbicara, meminta penjelasan kepada Nola.  "Tau. Lo yang suruh," kata Nola yang kembali fokus dengan ponselnya.  Cleona menghela napasnya, harus sabar. Ketika ia sedang membersihkan jendela dari luar, ia melihat ada mobilnya yang terparkir di depan gerbang, dan nama Kin terlintas di pikirannya. Sekarang Cleona bisa menyimpulkan jika yang datang tadi adalah Kin, bukan pengamen. Haduh, pasti saja Nola dan Kin bertemu seperti kucing dan tikus.  Ia pun menyimpan alat pembersihnya. "Nola, tadi yang datang Kak Kin ya? Sekarang kemana? Nitipin kunci mobil sama kamu?" "Gak. Gue kunci dari dalam." "Hahaha ... Ya ampun, Nola ... Ada-ada aja kamu." Bukannya Cleona marah dengan sikap Nola, ia malah tertawa. Karena menurutnya Nola dan Kin yang sedang berantem itu adalah hiburan geratis untuknya.  Cleona menuruni anak tangga untuk menemui Kin. Benar saja, ketika berjalan kearah pintu, ia melihat ada siluet tubuh seseorang yang ia kenali. Sepertinya Kin sedang duduk di kursi depan rumahnya. Ia pun membuka pintu yang terkunci dari dalam itu, pantas saja Kin tidak bisa masuk, ternyata terkunci dari dalam. Ia pun menghampiri Kin yang terduduk sambil memejamkan matanya. "Kak Kin? Hai ..." Cleona berbicara sepelan mungkin agar ia tidak mengejutkan Pacarnya.  Kin tidak menjawab. Matanya masih terpejam. "Kak Kin? Kalau mau tidur di dalam," katanya lagi.  "Pekerjaan kamu udah sele--" "Cantik." "Hah?" "Kamu cantik." Kin pun membuka matanya dan membenarkan posisi duduknya.  Cleona membenarkan rambutnya, merasa salting karena Kin mengucapkan hal seperti itu. Ia pun tersenyum di hadapan Kin yang sedang menatap kearahnya dengan wajah datarnya.  Cleona meringis pelan. "Kak Kin, datar banget sih mukanya. Aku jadi takut," kata Cleona dengan suara pelan.  Setelah mendengar perkataan Cleona, Kin pun menampilkan sedikit senyuman di wajahnya. "Nah gitu, jadi makin ganteng. Hehehe ...." "Kak Kin udah makan siang?" Tanya Cleona yang di jawab gelengan oleh Kin.  "Mau aku buatin makanan?"  "Gak perlu, aku belum laper."  "Emm ... Ayo masuk kedalam," ajak Cleona. Namun Kin kembali menggeleng.  "Ganti baju, aku tunggu di mobil," kata Kin.  Cleona sedikit terkejut, sudah lama Kin tidak mengajak dirinya seperti ini. "Mau kemana, Kak?" Tanya Cleona. "Tapi di dalam ada Nola."  "Keluar sebentar." Tidak ingin Kin menunggu lama, Cleona pun bergegas pergi kedalam rumahnya untuk mengganti bajunya. Untungnya saja, Cleona sudah mandi tadi, sehabis pulang dari bazar. Sesampainya di dalam kamar, ia melihat Nola yang tengah memangku wadah cracker dengan kaki yang ia selonjorkan dan televisi yang menampilkan film Hollywood. "Nola, aku mau pergi sama Kin sebentar. Kamu mau ikut atau tunggu di sini?" Tanya Cleona sambil berjalan kearah wardrobe.  "Ogah gue ikut sama si Bambang. Mending gue makan di sini," kata Nola.  Cleona mengganti bajunya dengan dress santai berwarna hitam. Ia pun keluar dari wardrobe dan memasukkan dompet, handphone, serta lipsticknya kedalam tas. Lalu Cleona beralih menuju meja rias, ia memakai beberapa tahapan skincare agar kulitnya tidak kusam nanti. Dengan gerakan yang gesit akhirnya Cleona sudah selesai dengan acara berdandannya. Terakhir ia pun memakai dua parfum yang berbeda, agar wanginya terkesan berbeda.  "Aku berangkat dulu ya. Kalau kamu mau makan di kulkas banyak banget makanan. Enggak usah pesen keluar oke. Bye Nola ...." "Sono hus ... Hus ...." Cleona pun menutup pintu kamarnya dan bersiap untuk pergi dengan Kin. Ah Cleona suka hari ini.  Selesai menutup kembali pagar rumahnya, ia sudah melihat mobil yang Kin kendarai sudah menyala. Tanpa menunggu lama, ia pun masuk kedalam mobil.  "Kelamaan ya, Kak?" Tanya Cleona. Kin menggeleng. "Enggak." "Memangnya siang-siang gini kita mau kemana? Kerjaan kamu udah selesai semua?" Tanya Cleona yang masih penasaran.  "Udah, nanti juga tau. Kerjaan udah selesai semua." Mobil pun berjalan menyatu dengan kendaraan lainnya. Keheningan mengisi mereka. Kin yang sibuk menyetir dan Cleona hanya terdiam memperhatikan jalanan.  "Tolong ambil box di belakang." "Ha? Oh iya, sebentar." Kenapa Kin selalu berbicara dengan tiba-tiba membuat dirinya terkejut, dan terkesan lola. Cleona pun mengambil box besar di jok belakang. Sebenarnya ia tahu ada box itu di belakang, namun ia berpikir mungkin itu kerjaan Kin. "Ini, Kak. Memang isinya apa? Kerjaan kamu?" "Buka." "Aku yang buka? Enggak sopan deh kayanya," kata Cleona, ia merasa kotak itu bukan miliknya dan tidak sopan jika ia membukanya.  "Buka, Cleona ...." Setelah mendengar ucapan Kin, Cleona pun membuka kotak itu. Ia sangat terkejut melihat ada buket bunga di dalamnya. "Waw, cantik banget. Ini punya siapa?" Tanya Cleona yang membuat Kin menghela napasnya.  "Kesannya kaya aku enggak pernah ngasih apa-apa ya?" "Eh bukan gitu. Hehehe ... Makasih Kak Kin, romantis banget." "Sama-sama. Suka?"  Cleona mengambil buket bunga itu, dan menyimpan kembali boxnya ke belakang. "Suka banget, Kak. Warnanya cantik." Kin tersenyum melihat Cleona yang sepertinya sangat senang. Gadis sederhana, baik, lugu, sopan, bagaimana bisa ia tumbuh seperti itu padahal tidak ada orang tua yang mendidiknya. Kin salut akan hal itu, dan ia punya banyak sekali alasan untuk tetap bersama Cleona.  ...... Cleona merasa dirinya sangat lama sekali diam di dalam mobil, sampai ia tidak sadar jika dirinya tertidur dan mobil sudah terparkir di depan restoran junk food. Dan ia tidak melihat Kin di dalam mobil. Kemana perginya Kin?  Tak lama, Cleona melihat Kin berjalan menuju kearahnya. Sepertinya ia habis dari toilet.  "Udah bangun?" Tanya Kin yang kembali masuk kedalam mobil.  "Udah, Kak. Aku ketiduran." Kin melajukan mobilnya menuju antrian drive thru. "Kamu mau pesen apa?" Kin bertanya.  "Samain sama kamu," kata Cleona. Kin pun menyebutkan pesanannya dan membayar, lalu menunggu untuk mengambil makanannya.  "Kak kita ada dimana? Kok belum sampe-sampe?" Cleona bertanya sambil melihat jam tangannya.  "Mau liat sunset." "Hah? Udah jam empat sore? Jauh banget kita pergi." "Enggak jauh, tiga puluh menit lagi sampai," kata Kin.  Cleona pun mengangguk paham. Sebenarnya ia senang diajak oleh Kin berjalan-jalan, namun ia merasa tidak enak kepada Nola karena sudah meninggalkannya. Tapi, tak apalah, sepertinya tidak ada masalah dengan Nola. Tak sampai 30 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat yang di kelilingi oleh pohon rindang dan ada satu buah bangunan besar yang sangat cantik di lihat dari bawah sini.  Kin turun, dan membukakan pintu mobil untuk Cleona. Mereka berjalan kedalam bangunan itu. Cleona baru tersadar jika ini adalah sebuah cafe yang berada di dataran tinggi, karena ia merasakan hawa di sini cukup dingin.  "Bagus banget, Kak tempatnya. Tapi ... Sayangnya jauh," kata Cleona yang mengagumi keindahan bangunan yang di sebut cafe itu.  "Aku tau tempat ini dari David." Mereka menaiki tangga untuk bisa sampai Di rooftop lantai 3, karena di sana adalah ruangan terbuka dan mereka bisa menyaksikan matahari tenggelam.  "Mau duduk dimana?" Kin bertanya kepada Cleona. Cukup banyak orang yang mengunjungi cafe ini. Cleona lebih memilih untuk duduk di ujung kiri, karena di sana spotnya sangatlah cantik.  "Disana aja, Kak."  Cleona menyadari banyak pasang mata yang memperhatikan kearahnya, mungkin lebih tepatnya memperhatikan Kin. Hatinya sedikit terganggu akan hal itu, tanpa ragu, Cleona pun menggandeng tangan Kin dengan erat.  Ia pun berbisik. "Jangan di lepas. Aku gak suka kamu diliatin orang lain." Kin ingin tertawa melihat kelakuan Cleona. Sebenarnya ia tersadar jika ada beberapa orang perempuan yang memperhatikannya, namun ia hiraukan, karena Kin sudah terbiasa di perhatikan seperti itu.  Cleona duduk terlebih dahulu, dan langsung membuka ponselnya. Kin yang duduk di hadapan Cleona tersenyum kecil sambil menggeleng. Beberapa bulan terakhir ia merasa tidak pernah mengajak Cleona untuk quality time, karena kesibukannya, dan saat ini ada satu kesempatan yang bisa ia gunakan untuk lebih dekat dengan Cleona.  Cleona sibuk mengambil gambar pemandangan di ponselnya. Lalu Kin, dengan diam-diam memotret wajah Cleona di ponselnya juga.  "Cantik banget senjanya," gumam Cleona.  Kin mendapatkan satu buah foto Cleona yang sangat bagus, ia pun langsung memostingnya di akun i********: miliknya. Dengan caption sederhana, dan tak lupa ia pun menandai Cleona di sana.  Cleona yang tengah asik melihat-lihat hasil jepretannya, terkejut melihat sebuah notifikasi i********: karena ada nama Kin di sana. Ia pun langsung membuka notifikasi itu.  "Emm ... Kak Kin bisa so sweet juga." Cleona terkikik pelan.  "Romantis gak?" Cleona menepuk jidatnya. Kenapa Kin sangat datar sekali hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN