“Astaga. Bu Tatiek. Itu Bu Tatiek istrinya mas Darwin,” desis si Wanita, yang tidak habis pikir mengapa mereka berdua bisa dengan bebas memasuki area cluster perumahan ini. “Ayah benar-benar jahat! Jadi apa yang dibilang temanku benar! Ayah punya simpanan! Ayah bahkan membelikan dia rumah di sini, yang satu cluster sama temanku! Kurang apa Ibu? Kurang apa?” si remaja putri langsung menghampiri orang yang dipanggilnya ‘Ayah’ dan memukuli dadanya. Sementara sang Ibu, melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Meisya yang terbengong lantaran tengah berusaha mencerna perkataan si remaja putri dan mulai mendapatkan jawaban mengapa mereka berdua bisa memasuki area cluster ini. “Auuw! Apa-apaan ini!” Meisya yang tak sempat menghindar bergerak refle