Valentina ingat, ia pernah mendengar suara itu. Suara yang kedua ini terdengar berbeda dengan suara bernada mengejek yang pertama didengarnya tadi. Amat jauh berbeda. Rasa penasaran menuntunnya segera mengingat-ingat di mana mendengarnya. ‘Ya. Di kolam renang, kan? Dia kan yang kasih gue petunjuk biar kursi kayunya gue tendang, waktu itu? Kalau kursi kayu itu nggak ketendang, sudah nggak tahu bakal seperti apa si Melo waktu itu! Udah kenyang dan kembung minum air kolam kali dia, ’ kata Valentina dalam hati. Lantas sebelum Valentina sempat berpikir lebih jauh lagi, semua berubah demikian cepatnya. Tidak tercegah olehnya.