Pelukan Meisya pada Valentina terlepas. Sontak, ia mundur beberapa langkah. Selaksa tanya segera memenuhi benaknya. Perasaannya tidak enak. Seakan-akan ada yang tercabut dari hatinya. Ya, kedekatan itu! “Elo kenapa sih Le? Begini amat sikap lo ke gue. Jangan bilang elo juga kesurupan kayak si Mbak cleaning service tadi!” maksud hati mau bermain drama dengan mencemooh sang sahabat, apa daya tanggapan yang didapatkan oleh Meisya tetaplah sedingin semula. Ekspresi wajah Valentina masih tampak datar. Alangkah sulit bagi Meisya untuk membaca perasaan apa yang tengah dirasakan sahabatnya itu. ‘Sorry, kelihatannya kurang tidur bikin mood gue jelek. Gue mau istirahat dulu. Elo mau ngapain di sini sampai Veranda datang, terserah,”