Langkah mereka terhenti di depan pintu ruang kerja Kakek Hartawan. Kenzo menoleh ke Zeya yang tampak menatap lurus ke depan. Sorot matanya dingin, tapi bukan karena takut. Kali ini penuh kendali.
"Aku tunggu di luar. Kamu bisa bicara sendiri," kata Kenzo lembut.
Zeya menoleh pelan. "Jangan."
Kenzo mengangkat alis. "Kamu yakin?"
Zeya mengangguk mantap. "Aku ingin kamu ada di sana. Aku tidak mau menyembunyikan apa pun lagi, bahkan dari kamu."
Jawaban itu membuat Kenzo diam sejenak. Lalu ia membuka pintu, menunggu Zeya masuk lebih dulu.
Kakek Hartawan menoleh saat suara ketukan pintu terdengar. Pintu terbuka pelan, dan sosok Zeya muncul di ambang pintu, didampingi Kenzo.
Alis Kakek Hartawan terangkat. “Zeya?”
Zeya tersenyum. Langkahnya pelan saat mendekat. “Kakek...”
“Apa semuanya b
