Bab 63 : Istri Kecil Yang Cantik Milik Dokter Kenzo

1569 Kata

Pagi di rumah besar keluarga Hartawan terasa hangat. Tirai jendela kamar terbuka, cahaya matahari menempel di lantai marmer seperti selimut tipis. Zeya duduk di meja kecil dekat jendela, menyesap teh hangat buatan Kenzo. Aroma roti panggang mengambang dari pantry, bercampur wangi kopi yang baru diseduh. Kenzo duduk di hadapannya dengan kemeja putih rapi, lengan tergulung, jam tangan hitam yang selalu membuatnya terlihat lebih tegas daripada seharusnya di jam sarapan. “Pagi, dokter,” ujar Zeya sambil menyodorkan piring kecil berisi potongan buah. “Hari ini tolong jadi pengawas pribadi. Kalau aku terlihat mau marah, tepuk bahu aku.” Kenzo mengangkat alis. “Kalau kamu marah, aku tepuk bahu. Kalau kamu tenang, aku tepuk bibir.” “Bibir tidak perlu ditepuk,” Zeya tertawa kecil. “Cukup dicium

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN