Kenzo memeluk tubuh Zeya yang masih lemas di bangku taman. Dedaunan gugur pelan di sekitar mereka, namun yang terdengar hanyalah napas Zeya yang masih belum teratur. Kenzo tak bisa menunggu lebih lama. Dengan cepat, ia membungkuk dan mengangkat tubuh istrinya. "Aku akan bawa kamu pulang." Zeya tidak menjawab, hanya bersandar di d**a Kenzo. Hatinya hangat meski tubuhnya dingin. Lengan Kenzo begitu kokoh. Langkah kaki pria itu tegas dan cepat menyusuri jalur taman menuju area parkir. Wajahnya serius, sorot matanya gelap menahan banyak emosi. Sesampainya di dekat mobil, Kenzo membuka pintu belakang dan menurunkan Zeya perlahan ke kursi. Jemarinya menyentuh pipi Zeya, mengecek suhu tubuhnya. "Aku akan bawa kamu ke tempat lebih nyaman," ucapnya rendah, setengah berbisik. Namun, ketika ia h