Begitu pintu apartemen tertutup, Kenzo menaruh kunci di mangkuk. Zeya sudah lebih dulu melepas blazer, menyampirkannya di kursi, lalu menoleh dengan senyum manja yang jelas-jelas mengundang. "Kenapa, Sayang?" tanya Kenzo. "Em, aku gerah, kayaknya mau mandi dulu," jawab Zeya. Kenzo mengikutinya tanpa banyak bicara. Uap mulai memenuhi ruangan saat air mengalir. Zeya berdiri di bawah shower, membiarkan air hangat merambat di rambutnya, menuruni leher dan bahu. Kenzo berdiri setengah langkah di belakangnya, memperhatikan setiap tetes yang membasahi kulit istrinya. "Kenzo, kenapa kamu ikut?" tanya Zeya polos saat melihat suaminya muncul di depannya yang baru masuk ke dalam bak mandi. "Mau ikut mandi, sekalian jagain, aku dokter kamu juga. Antisipasi, kamu pernah jatuh di kamar mandi."