Kenzo tiba di rumah sakit lebih pagi dari biasanya. Ia berjalan melewati koridor yang terang, jas putih rapi, berkas pasien di tangan, dan senyum kecil yang sulit ditahan. “Pagi, Dok,” sapa perawat jaga. “Pagi,” balas Kenzo tenang. Di ruang rapat kecil, tim bedah sudah duduk. Konsulen memaparkan kasus pertama. Residen mengajukan pertanyaan singkat. Kenzo menimbang, lalu memberi arahan. “Pertahankan rencana regional,” ucap Kenzo. “Siapkan konversi bila respon pasien tidak stabil.” “Siap, Dok,” sahut residen. Rapat berlanjut. Kenzo menandai risiko, memeriksa ulang hasil lab, dan menyusun prioritas tindakan. Di sela-sela catatan, pikirannya menyinggung adegan subuh di apartemen. Zeya yang bangun lebih dari sekali, memeluk dan mencium, meminta dekat. Ia tersenyum kecil, sadar hormon keha