Kenzo membuka lemari atas di kamar tamu yang biasa dipakai Zeya. Tangan kirinya menjangkau ke dalam, mencari handuk bersih karena gadis itu tadi berkeringat dingin dan muntah setelah sarapan. Tapi suara kecil dari dalam lemari membuatnya berhenti. Klak. Sebuah koper kecil berwarna hitam legam tergelincir pelan dari sudut rak lemari yang miring. Terbuka separuh, memperlihatkan sedikit isinya. Kenzo mengernyit. Ia tidak pernah menaruh koper di situ, apalagi itu jelas bukan miliknya. Mungkin koper Zeya. Tapi bagaimana bisa ada di sini? Ia tidak langsung menyentuh, hanya membungkuk pelan. Namun ketika hendak menutup koper kembali, selembar kertas jatuh dari sela-sela ritsletingnya. Kenzo refleks menangkapnya. Bund, aku mimpi lagi. Tentang lorong gelap itu. Aku dengar suara langkah kaki.